02 April 2011

Tugas Grafika Komputer

uses crt,graph;
var G1,G2:integer;
procedure SATU(x1,x2,y1,y2:byte);
var E:byte;
begin
window(X1,Y1,X2,Y2);
clrscr;
window(1,1,80,25);
end;
begin
clrscr;
G1:=ega;
G2:=1;
initgraph(G1,G2,' ');
clrscr;
satu(05,20,10,70,1,13);
bar3d(34,180,565,230,10,topon);
readkey;
closegraph;
end.
Algortima diatas adalah untuk membuat kotak, atau tepatnya untuk membuat dua buah kotak, satu kotak biasa dan satu kotak 3 dimensi.
pada procedure satu di definisikan 4 buah titik koordinat yang digunakan untuk menentukan titikan posisi sudut dari garis yang dibuat, pada algoritma tertulis procedure SATU(x1,x2,y1,y2:byte) diberikan posisi X1, X2, Y1 dan Y2, pada algoritma berikutnya dituliskan satu(05,21,10,70,1,13) yang berarti posisi sumbu X di mulai dari 5 sampai dengan 20, koordinat X mendefiniskan posisi baris sedangkan koordinat Y mendefinisikan posisi kolom, pada algortima diatas koordinat Y dimulai dari 10 sampai dengan 70, dengan kata lain X1=05, X2=20, Y1=10 dan Y2=70, dengan kata lain algoritma satu(05,02,70,10,1,13) akan menghasilkan sebuah gambar bujur sangkar.

pada inti algoritma berikutnya tertulis bar3d(34,180,565,230,10,topon), pada algoritma bar3d agak sedikit berbeda dengan procedure satu diatas, pada algoritma diatas posisi sumbu X dan Y saling berdampingan (X1,X2,Y1,Y2) sedangkan pada bar3d posisi sumbu X diselingi sumbu Y atau X1,Y1,X2,Y2. pada algoritma bar3d diatas titik koordinat X1=34, X2=565, Y1=180 dan Y2=230, sedangkan angka 10 adalah ketebalan kotak 3 dimensi nantinya. pada algoritma bar3d(34,180,565,230,10,topon) akan menghasilkan sebuah kotak bujur sangkar pula tetapi bujur sangkar yang dihasilakn berbentuk 3 dimensi.
Selengkapnya...